Minggu, 30 Juli 2017

Infrastruktur Diharapkan Jadi Faktor Penolong Iklim Investasi di Indonesia

Foto: Dok. RumahHokie.com
Memasuki pertengahan tahun 2017, iklim bisnis properti belum sesuai harapan. Sebab, hampir semua sektor mengalami tren melemah.
Dalam paparan singkat di hadapan media, Savills Indonesia mengurai sejumlah sektor bisnis yang kenyataannya mengalami penurunan. Bagaimana kondisi pasar saat ini, berikut ulasannya.
Menurut Anton SitorusDirector of Research and Consultancy Savills Indonesia, secara global ekonomi Indonesia terkesan stagnan. Tidak memberikan dampak buruk dan sebaliknya. Tahun ini, Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,1%. Sedang inflasi hingga Juni 2017 hanya 4,37%.
“Artinya, dalam kondisi pasar normal, angka tersebut cenderung positif. Hanya saja untuk meningkatkan perekonomiannya dengan kondisi saat ini, target pertumbuhan yang diberikan Pemerintah belum maksimal,” kata Anton Sitorus, Rabu (26/7/2017).
Lebih lanjut Anton menegaskan, untuk mendongkrak iklim bisnis di Indonesia diperlukan angka lebih dari 6%. Dengan kondisi seperti ini, diprediksi perekonomian tanah air terutama di sektor properti akan kembali pulih di tahun 2019.
Dari analisanya terangkum, meski suku bunga yang ditawarkan sejumlah perbankan tergolong rendah sepanjang sejarah bisnis properti di Indonesia. Penyerapannya belum juga maksimal.
“Walau nilai tukar mata uang yang relatif stabil, pasar saham masih fluktiatif dan tergantung pada eksposur asing. Banyak investor asing menarik dananya di lantai bursa. Sehingga, indeks saham jadi agak menurun,” ujar Anton.
Menurutnya, dengan kondisi pasar seperti itu, iklim bisnis masih berharap pada penyelesaian infrastruktur yang akan mendorong aktivitas transaksi maupun investasi di semua sektor termasuk bisnis properti.
Penyelesaian Infrastrukur
“Untuk menggairahkan kembali daya beli masyarakat yang kini melemah. Adanya pemerataan infrastruktur juga diharapkan akan menghubungkan aksesibilitas ke wilayah-wilayah baru untuk mendongkrak perekonomian. Sehingga terciptanya sektor bisnis baru di wilayah tersebut,” terang Anton.
“Paling tidak, adanya perbaikan infrastruktur menjadi faktor penolong di saat semua sektor dalam kondisi seperti ini. Sehingga, perkiraan pulihnya iklim bisnis tidak menunggu terlalu lama,” kupasnya.

Dukung Program Pemerintah, BTN Kucurkan KPR untuk 666.000 Rumah

Foto: Dok. RumahHokie.com
Sebagai bank yang fokus memberikan pembiayaan perumahan—terutama perumahan subsidi—PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. menjadi andalan pemerintah dalam memuluskan Program Sejuta Rumah.
Bahkan, market share Bank BTN dalam penyaluran dana FLPP (fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan) di 2016 mencapai angka 96%.
Menurut Direktur Utama, Bank BTN, Maryono, hingga Juni 2017, Bank BTN memberikan dukungan pembiayaan perumahan untuk 370.173 unit rumah atau senilai Rp39,01 triliun. Dukungan tersebut terdiri atas penyaluran KPR Subsidi untuk 246.062 unit rumah dan pemberian KPR Non-subsidi untuk 124.111 unit rumah.
“Pada tahun ini, Bank BTN membidik akan memberikan dukungan pembiayaan perumahan untuk 666.000 unit rumah dalam rangka menyukseskan Program Sejuta Rumah. Target tersebut terdiri atas penyaluran KPR Subsidi untuk 504.122 unit rumah dan KPR Non-subsidi untuk 161.878 unit rumah,” kata Maryono dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal II-2017, Senin (24/7/2017).
Skema Subsidi Selisih Bunga
Maryono mengungkapkan, bank dengan kode emiten BBTN ini tetap berkomitmen mendukung Program Sejuta Rumah. Hingga semester I-2017, Bank BTN menggunakan skema Subsidi Selisih Bunga (SSB) untuk pendanaan KPR Subsidi.
“Kami melihat pendanaan kami masih cukup untuk mendukung penyaluran KPR Subsidi berskema SSB dengan bunga 5% fix hingga 20 tahun dan uang muka 1%. Namun, kami tetap membuka kesempatan penyaluran KPR dengan skema pendanaan lainnya, sesuai arahan pemerintah,” tutur Maryono.
Dia memaparkan,  Bank BTN telah menggelar berbagai langkah sebagai wujud dukungan atas kesuksesan implementasi Program Sejuta Rumah. Dukungan tersebut tak hanya berupa penyaluran KPR, tetapi juga memperkuat sumber pembiayaan, mendorong keterjangkauan, mendorong sisi ketersediaan rumah, serta bersinergi dengan stakeholder perumahan.
Transformasi Digital
Dari segi sumber pembiayaan, Bank BTN tengah menggelar transformasi digital untuk meningkatkan penghimpunan DPK. Selain itu, perseroan juga terus proaktif menerbitkan obligasi, Negotiable Certificate of Deposit (NCD), melakukan sekuritisasi aset, hingga mencari pinjaman ke luar negeri.
“Dukungan Bank BTN agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dapat mengakses KPR pun dilakukan melalui penyediaan layanan laku pandai dan layanan keuangan digital,” tambah Maryono.
Di sisi pasokan rumah, Bank BTN juga terus berperan meningkatkan ketersediaan rumah. Berbagai aksi dilakukan mulai dari pemberian pembiayaan pembebasan lahan, pembiayaan pembangunan perumahan, hingga bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mencetak pengembang andal.
“Kami juga terus melakukan sinergi dengan stakeholders perumahan untuk mempercepat penyediaan perumahan bagi MBR,” pungkas Maryono.

Senin, 05 Juni 2017

RSUI Diprediksi Marakkan Pasar Apartemen Sewa di Depok

RumahHokie.com (Depok) – Saat mulai beroperasi pada 2018 mendatang, Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) tak hanya akan melayani masalah kesehatan warga Depok dan sekitarnya. Di sisi lain, rumah sakit ini digadang bakal menggairahkan bisnis apartemen sewa di Depok.
Jemmy Handrianus, President Director Coldwell Banker Property Connections (Residential) menjelaskan, jumlah apartemen di Depok belum terlalu signifikan dibandingkan Jakarta. Saat ini, market penyewa umumnya adalah mahasiswa yang menuntut ilmu di kampus-kampus kawasan Depok dan sekitarnya.
Foto: Dok. UI
Dengan beroperasinya RSUI, permintaan sewa apartemen tentu akan meningkat, mengingat rumah sakit ini akan mempekerjakan ratusan karyawan, dokter, dan keluarga pasien rawat inap.
“Di sisi lain, aksesibilitas Depok juga tertopang infrastruktur transportasi yang bagus, mulai jalan arteri hingga jalan tol,” tutur Jemmy dalam siaran pers yang diterima RumahHokie.com, Senin (27/3/2017).
Dilihat dari besaran rental yield, imbuhnya, apartemen sewa di Depok menawarkan pendapatan sewa sekitar 9% per tahun.
“Dengan beroperasinya RSUI awal tahun depan, pasar sewa akan tambah bergairah,” tutur Jemmy, Senin (27/3/2017).
Optimisme serupa juga dikemukakan Mujahid, Direktur Utama Orchid Realty yang tengah mengembangkan apartemen Logios, Depok. Pasalnya, apartemen dengan investasi Rp1,1 triliun tersebut, terletak di gerbang baru Universitas Indonesia (UI) yang menjadi salah satu akses masuk menuju RSUI.
Selain itu, jelasnya, lokasi apartemen yang berada 300 meter dari pintu tol Cijago 2 di Jalan Margonda, Depok, juga menjadi daya tarik di sisi investasi.
“Hal ini disebabkan karena lokasi dekat pintu tol dinilai sangat strategis dan memiliki aksesibilitas yang baik,” tuturnya.
Logios Depok merupakan proyek apartemen 35 lantai yang merangkum 1.812 unit hunian vertikal. Terletak di Jalan Pertamina, Depok, apartemen ini menawarkan tiga tipe, yakni studio, satu tempat tidur, dan dua tempat tidur.
“Saat ini Logios memasuki tahap pembangunan marketing gallery. Aspek perizinan sedang dalam pengurusan IPR (Izin Pemanfaatan Ruang) dan Amdal,” terang Mujahid.
Green Hospital ConceptSementara itu, kepada Antara, Kepala RSUI, Julianto Witjaksono mengatakan, gedung RSUI sudah rampung sejak Mei 2016, namun alat kesehatan baru masuk April 2017 dan akan dipasang pada November 2017.
Berdiri di atas lahan 106.100 m2, rumah sakit pendidikan tinggi negeri ini memiliki luas bangunan 82.074 m2 yang akan berisi 300 tempat tidur.
Rumah sakit ini dilengkapi dengan jembatan (sky bridge) yang menghubungkan dengan Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK).
RSUI, akan melayani masyarakat umum termasuk pemegang BPJS. Untuk dokter spesialis sudah ada 124 yang mendaftar, sedangkan dokter umum jumlahnya lebih banyak lagi.
“Gedung RSUI dibangun dengan Green Hospital Concept. Ruang rawat inap yang rentan terhadap pertumbuhan kuman, ditata sedemikian rupa agar mendapatkan sinar ultraviolet dari matahari lebih banyak sehingga kuman tidak dapat tumbuh,” paparnya.
Sementara itu, sistem kelistrikan bersifat variabel yang menjamin pelayanan kesehatan tidak terputus serta dapat menekan biaya operasional.
“Begitu juga dengan tata air dan penyejuk udara yang dibuat variabel dengan tujuan mengurangi risiko penuraran penyakit,” jelas Julianto.

Agar Jendela Kaca Terlihat Lebih Kinclong, Ikuti Langkah Ampuh Ini

RumahHokie.com (Jakarta) – Kaca pada jendela dan pintu di rumah bakal terlihat kusam jika lama tidak dibersihkan. Apalagi bila sudah menahun, kesan kusam itu tentunya akan merusak tampilan rumah tersebut.
Ya, dinding masif satu ini memang rentan terhadap debu dan kotoran lainnya. Jika tidak cepat dibersihkan pastinya debu yang menempel akan menimbulkan noda dan bercak yang sulit dihilangkan.
Sebelum itu terjadi, alangkah baiknya mengantisipasi dengan membersihkan jendela juga pintu kaca secara berkala.
Foto: northwesttradingcompany.co.uk
Agar permukaan kaca tetap terlihat bersih, kinclong juga bening, ada cara yang mudah dilakukan, berikut ini triknya.
Pertama, membersihkan kaca bisa menggunakan kain katun. Dengan bahan itu, Anda dapat menyeka debu lebih mudah. Jika kotoran pada kaca sulit dibersihkan, basahi dulu kain itu lalu lakukan pengelapan hingga bersih dan noda tersebut terangkat.
Selain kain katun, membersihkan noda kotoran yang menempel pada kaca juga bisa menggunakan koran. Langkah awal membersihkannya Anda bisa menyemprotkan air atau larutan pembersih pada kaca, biarkan sesaat lalu lakukan pengelapan dengan koran.
Trik lain membuat kaca terlihat kinclong dan bening bisa dengan cara satu ini. Untuk membersihkannya, Anda bisa membilas kaca tersebut menggunakan perasan jeruk lemon.
Perlu diketahui juga bahwa, selain mampu menghilangkan noda membandel pada kaca, perasan jeruk lemon mampu menghasilkan aroma kesegaran.
Hilangkan Noda Dengan Cuka dan Alkohol
Cara ampuh lain yang bisa bikin kaca kinclong dan bening adalah membersihkan dengan cairan cuka putih. Bagi yang belum mengetahui, cuka memiliki khasiat terutama menghilangkan kerak pada kaca. Cairan ini akan bekerja maksimal bila dilarutkan dengan air hangat.
Untuk menghasilkan kaca terlihat bening maksimal, Anda juga dapat memilih alkohol sebagai cairan pembersih. Caranya, campurkan air juga alkohol dan semprotkan pada kaca. Bila sudah, bilas kaca dengan kain bersih secara detail.
Bila Anda melakukan ini dengan cermat dan berkala, kaca pada jendela juga pintu tentu akan terlihat lebih bening dan kinclong.

Jumat, 06 Januari 2017

Infrastruktur Baru, Ekspektasi Baru (Tol JORR 2 Cimanggis - Cibitung)

Pembangunan infrastruktur baru selalu mendorong kenaikan nilai properti di suatu kawasan. Karena makin bagus infrastrukturnya, makin mudah dicapai, dan makin banyak pula orang yang tertarik membeli, baik untuk ditempati sendiri, disewakan, maupun buka usaha atau dijual lagi setelah harganya tinggi. Jika permintaan terus meningkat, harga propertinya akan melesat.
Dalam 1-3 tahun ke depan pembangunan MRT, LRT, TOL JORR 2 ruas Cinere-Jagorawi dan Jagorawi-Cibitung, serta tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu akan selesai dan mengatrol harga properti di jalurnya. Kawasan prospektif lain adalah koridor tol Cinere-Jagorawi atau Cijago (bagian dari tol JORR 2), yang saat ini seksi satunya sudah rampung. Tol ini berpotongan dengan tol Jagorawi di simpang susun Cimanggis. Dari simpang susun ini ke arah timur akan dibangun tol JORR 2 Cimanggis-Cibitung (tol Jakarta-Cikampek) sepanjang 26,2 km sebelum diteruskan ke Cilincing sepanjang 32 km.

Tol Cimanggis-Cibitung pintunya direncanakan di Cikeas, Cileungsi, Setu/Bantar Gebang dan Cibitung. Banyak sekali proyek properti yang dikembangkan di sekitar pintu-pintu tol itu, salah satu di antaranya yakni Metland Transyogi yang di untungkan dengan adanya salah satu pintu tol JORR 2.

Bambang Irianto, selaku GM proyek Metland Transyogi memperkirakan setelah dibukanya tol JORR 2 Cimanggis-Cibitung tahun 2018, harga rumahnya akan naik minimal 30% dari sekarang. "Saat ini kenaikan harga di Metland Transyogi 15-20 persen per tahunnya." katanya menambahkan.





Sumber : Housing Estate Magazine Vol. XIII No. 147

Jumat, 05 Agustus 2016

Keluhan dan Komplain Metland Menteng: Keluhan Konsumen Metland Menteng Meningkatkan Kualitas Hunian Idaman untuk Pemiliknya

Jakarta Timur saat ini sedang menjadi lokasi yang diburu tepatnya seperti perumahn di Metland Menteng, baik oleh para pengembang maupun konsumen properti. Selain karena mempunyai kualitas bangunan Metland yang bagus, letaknya pun sangat strategis. Metland Menteng juga memiliki banyak fasilitas publik dan dekat dengan pusat kota, Jakarta Timur juga cukup nyaman dihuni. Cocok untuk konsumen properti yang sedang mencari hunian idaman.
Untuk diketahui, kualitas gedung Metland Menteng sangat diperhatikan karena kita selalu mengkontrol progres pembangunan dan melakukan cheklist terlebih dahulu sebelum di Serah terimakan dengan konsumen, untuk meminimalisir keluhan dan meningkatkan kepuasan konsumen. Metland Menteng bisa di akses melalui berbagai alternatif jalan. Metland Menteng sangat dekat dengan pintu tol Cakung Barat dimana terdapat akses tol JORR yang menghubungkan area segitiga emas di Jakarta dengan pusat bisnis TB Simatupang - Pondok Indah. Saat ini kawasan tersebut juga sedang dibangun akses tol Cakung-Mangga Dua – Bandara Internasional Soekarno Hatta.

 
Metland Menteng juga hanya berjarak 6 km dari Kelapa Gading yang merupakan pusat hiburan dan kuliner. Penghuni Metland Menteng dapat menemui AEON Mall, RS. Mayapada, Hotel Santika dan sekolah baik nasional maupun Internasional hanya dengan menempuh jarak 1-2 km saja. Setiap Cluster juga dilengkapi area hijau yang dapat dimanfaatkan sebagai taman bermain bagi anak-anak. Saat ini sulit ditemukan perumahan 'landed houses' yang area hijaunya sudah jadi dan langsung dinikmati bukan masih berupa konsep.
Sumber: http://biz.kompas.com/read/2016/05/24/080000428/Sedang.Cari.Rumah.Idaman.di.Jakarta.Ikut.Inden.Rumah.Seharga.Rp.1.Miliaran.Ini

Link: https://www.youtube.com/watch?v=bfH4KpZg7X8https://www.youtube.com/watch?v=OyFaCRz3KNQ,https://www.youtube.com/channel/UCDgMrpnWF-BHTz9Xh4MZrVQhttp://olx.co.id/iklan/rumah-promo-type-carnea-di-jakarta-timur-IDjnVj2.htmlhttp://www.urbanindo.com/property/556489984-dp-rumah-murah-type-alyssum-di-jakarta-timurhttp://www.lamudi.co.id/dp-rumah-murah-type-alyssum-di-jakarta-timur-754884.html?listing=ID596HO15YSAINTRESIDhttp://www.rumahku.com/p/S4VD0CF8/rumah-dijual-cakung-jakarta-timur-13910https://www.facebook.com/Metland-Menteng-101966073210690/?ref=bookmarks,https://twitter.com/metlandjakarta

Baca:




Selasa, 08 Juli 2014

Tips Menata Ruang Keluarga

Kecil itu indah, begitu pula penataan ruang di dalam rumah berkonsep minimalis. Kita bias melakukan eksplorasi, misalnya ruang tamu. Pada saat ini, konsep ruang tamu telang mengalami perubahan dibandingkan dengan era sebelumnya. Lalu lintas yang padat, jarak yang jauh dan kesibukan yang meningkat, menyebabkan kita lebih suka bertemu dengan kerabat dan relasi di mal atau kedai kopi.

Perubahan perilaku itu menyebabkan desain ruang tamu yang dirancang pengembang perumahan pun tak sebesar di masa lalu. Berikut ide menata ruang tamu yang mungil namun terlihat lega dan tetap penuh gaya.

Dinding
Beri sedikit aksen pada dinding, misalnya perpaduan warna antara dinding satu dengan yang lainnya dengan warna yang berbeda, yang menjadi warna turunan yang lebih muda. Akan lebih menarik bila menggunakan wallpaper karena memiliki cprak dan tekstur lebih beragam.

Sofa
Batasi jumlah kursi dan sofa di ruang tamu, misalnya untuk 3 -4 orang saja. Pilih material kursi berwarna lembut yang senada dengan warna dinding untuk menghasilkan perpaduan harmoni, atau memilih warna kursi dan sofa yang mencolok untuk menghasilkan kesan kontras. Pilih sesuai selera.

Meja
Pilih meja minimalis untuk menghasilkan manfaat yang maksimal. Misalnya meja dengan bentuk yang tak memakan tempat.

Pertabot
Lupakan mengisi ruang tamu dengan lemari atau perabot lainnya. Perangkat inilah yang menjadi faktor utama sempitnya sebuah ruangan. Dengan konsep ruang tamu di alam sekarang, lemari yang biasanya diisi dengan gelas dan piring hiasa, kini sudah tidak diperlukan lagi.

Sumber: Humanis Magazine by Metland (edisi 5)