RumahHokie.com (Depok) – Saat mulai beroperasi pada 2018 mendatang, Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) tak hanya akan melayani masalah kesehatan warga Depok dan sekitarnya. Di sisi lain, rumah sakit ini digadang bakal menggairahkan bisnis apartemen sewa di Depok.
Jemmy Handrianus, President Director Coldwell Banker Property Connections (Residential) menjelaskan, jumlah apartemen di Depok belum terlalu signifikan dibandingkan Jakarta. Saat ini, market penyewa umumnya adalah mahasiswa yang menuntut ilmu di kampus-kampus kawasan Depok dan sekitarnya.
Foto: Dok. UI
Dengan beroperasinya RSUI, permintaan sewa apartemen tentu akan meningkat, mengingat rumah sakit ini akan mempekerjakan ratusan karyawan, dokter, dan keluarga pasien rawat inap.
“Di sisi lain, aksesibilitas Depok juga tertopang infrastruktur transportasi yang bagus, mulai jalan arteri hingga jalan tol,” tutur Jemmy dalam siaran pers yang diterima RumahHokie.com, Senin (27/3/2017).
Dilihat dari besaran rental yield, imbuhnya, apartemen sewa di Depok menawarkan pendapatan sewa sekitar 9% per tahun.
“Dengan beroperasinya RSUI awal tahun depan, pasar sewa akan tambah bergairah,” tutur Jemmy, Senin (27/3/2017).
Optimisme serupa juga dikemukakan Mujahid, Direktur Utama Orchid Realty yang tengah mengembangkan apartemen Logios, Depok. Pasalnya, apartemen dengan investasi Rp1,1 triliun tersebut, terletak di gerbang baru Universitas Indonesia (UI) yang menjadi salah satu akses masuk menuju RSUI.
Selain itu, jelasnya, lokasi apartemen yang berada 300 meter dari pintu tol Cijago 2 di Jalan Margonda, Depok, juga menjadi daya tarik di sisi investasi.
“Hal ini disebabkan karena lokasi dekat pintu tol dinilai sangat strategis dan memiliki aksesibilitas yang baik,” tuturnya.
Logios Depok merupakan proyek apartemen 35 lantai yang merangkum 1.812 unit hunian vertikal. Terletak di Jalan Pertamina, Depok, apartemen ini menawarkan tiga tipe, yakni studio, satu tempat tidur, dan dua tempat tidur.
“Saat ini Logios memasuki tahap pembangunan marketing gallery. Aspek perizinan sedang dalam pengurusan IPR (Izin Pemanfaatan Ruang) dan Amdal,” terang Mujahid.
Green Hospital ConceptSementara itu, kepada Antara, Kepala RSUI, Julianto Witjaksono mengatakan, gedung RSUI sudah rampung sejak Mei 2016, namun alat kesehatan baru masuk April 2017 dan akan dipasang pada November 2017.
Berdiri di atas lahan 106.100 m2, rumah sakit pendidikan tinggi negeri ini memiliki luas bangunan 82.074 m2 yang akan berisi 300 tempat tidur.
Rumah sakit ini dilengkapi dengan jembatan (sky bridge) yang menghubungkan dengan Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK).
RSUI, akan melayani masyarakat umum termasuk pemegang BPJS. Untuk dokter spesialis sudah ada 124 yang mendaftar, sedangkan dokter umum jumlahnya lebih banyak lagi.
“Gedung RSUI dibangun dengan Green Hospital Concept. Ruang rawat inap yang rentan terhadap pertumbuhan kuman, ditata sedemikian rupa agar mendapatkan sinar ultraviolet dari matahari lebih banyak sehingga kuman tidak dapat tumbuh,” paparnya.
Sementara itu, sistem kelistrikan bersifat variabel yang menjamin pelayanan kesehatan tidak terputus serta dapat menekan biaya operasional.
“Begitu juga dengan tata air dan penyejuk udara yang dibuat variabel dengan tujuan mengurangi risiko penuraran penyakit,” jelas Julianto.
Sumber: RumahHokie.com